"Posisi bek tengah, dipercayakan kepada, pemain asing berkulit hitam asal Brazil, siapa lagi kalau bukaan pemain bernomor punggung 26 . Andersssooon..... Da Silvaaaa"
Seperti itulah yang diteriakan oleh announcer di stadion Mandala Krida Yogyakarta pada tahun 2003 saat PSS berlaga 11 tahun silam.
Secara fisik, Anderson memang tidak banyak berubah. Postur badannya hampir mirip seperti waktu masih di PSS dulu, hanya kelincahannya dalam mengawal pergerakan striker sepertinya sudah dimakan usia. Buktinya adalah 4 gol yang besarang ke gawang Madiun Putra pada malam itu. Gol pertama PSS oleh Mudah Yulianto adalah kesalahan Anderson yang kalah duel dengan Mudah Yulianto saat kemelut di depan gawang. Bukan hanya itu, gol keempat PSS yang dicetak oleh Monieaga adalah akibat dari gagalnya Anderson yang mengawal Monieaga. Bahkan sesekali dia dapat dengan mudah dilewati oleh Mudah Yulianto yang pengalamannya sangat jauh dibawah Anderson. Di usianya yang sudah 39 tahun ini Anderson jelas tak lagi se'rapat' dulu.
Seperti itulah yang diteriakan oleh announcer di stadion Mandala Krida Yogyakarta pada tahun 2003 saat PSS berlaga 11 tahun silam.
Awalnya saya tidak tahu, tentang materi pemain Madiun Putra yang akan menjadi lawan PSS kali ini. Namun saat pertandingan berjalan, ada seorang bek asing yang mencuri perhatian saya. Saya merasa mengenal gaya berlari bek asing Madiun Putra itu, sangat familiar. Gesture tubuhnya saat menendang, berlari, dan men-tackle bola sangat tidak asing di mata ini. Akhirnya rasa penasaran ini saya tanyakan kepada salah satu teman yang duduk disamping saya, dan dia membenarkan "Iya, dia (sambil menunjuk) itu Anderson-nya PSS dulu".
Diawal debutnya di Indonesia, Anderson langsung berseragam PSS. Anderson berseragam PSS cukup lama, dari tahun 2002 hingga 2007. Selepas dari PSS kabarnya ia berkelana mulai dari Persebaya, Mitra Kukar, Persik Kediri sebelum sekarang dia bermain untuk Madiun Putra. Catatan manis Anderson bersama PSS ditorehkan pada tahun 2003 dan 2004 saat PSS mampu finish peringkat 4 secara berurutan di Divisi Utama (saat itu divisi utama adalah kasta tertinggi). Anderson bersama para punggawa PSS kala itu seperti Seto N (sekarang pelatih PSIM), Deca Dos Santos, Marcello Braga, Colly Misrun, Mauly Lessy, Suwita Patha dll cukup disegani lawan-lawannya.
Jika mendengar nama Anderson, memori ini pasti akan mengungkit masa-masa jaya PSS dulu bersama trio Brazil. Semoga PSS secepatnya mampu berjaya dan kembali ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia.
![]() |
Squad PSS tahun 2003 Anderson da silva (atas- 2 dari kanan) Source |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar